Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

(plagiat) Prospek Bisnis Usaha Budidaya Jeruk Tanpa Biji Sangat Menjanjikan

Prospek Bisnis Usaha Budidaya Jeruk Tanpa Biji Sangat Menjanjikan

Bisnis Usaha Budidaya Jeruk Tanpa Biji ( Seedless) -Peluangnya Masih Terbuka Lebar, Varian tanaman buah semakin berkembang, jika biasanya buah mengandung biji, kini mulai banyak diminati buah non biji (seedless). Salah satu jenis tanaman buah non biji yang keberadaannya mulai dilirik oleh pembudidaya tanaman buah adalah jeruk tanpa biji. Ada beberapa jenis jeruk tanpa biji yang tengah naik daun.

Peluang pasarnya juga masih terbuka lebar karena pelakunya masih sedikit, yaitu Jeruk Nipis Jumbo asal Thailand dan Jeruk Bali Madu. Seperti apa istimewanya dan sejauh mana peluangnya?

Jeruk merupakan buah yang sangat populer di seluruh belahan dunia, termasuk di Indonesia. Dalam perkembangannya, varian buah yang sarat vitamin C ini semakin beragam. Kini sedang tren varian jeruk tanpa biji atau seedless.

Ya, jeruk-jeruk tanpa biji tersebut sangat diminati penikmat buah lantaran mudah dikonsumsi tanpa harus direpotkan dengan biji di dalam daging buah. Varian jeruk tanpa biji yang diminati konsumen saat ini adalah Jeruk Nipis Jumbo Thailand (Citrus aurantifolia) dan Jeruk Bali Madu Tanpa Biji (Citrus maxima/Citrus grandis) atau familiar disebut Jeruk Bageng Madu. Asal usul Jeruk Nipis Tanpa Biji ini semula berkembang di kota Purwokerto, Jawa Tengah, sedangkan Jeruk Bali Madu tanpa biji berkembang di daerah Pati, Jawa Tengah.

Jeruk Bali tak hanya dikenal di Indonesia. Di negara lain, Jeruk Bali ini punya nama lain. Misalnya di Filipina, penduduk setempat menyebutnya Suha atau Lukban. Sedangkan penduduk Thailand menyebutnya Som-oh. Di Bangladesh, Jeruk Jumbo ini dijuluki Jambura, dan masyarakat China mengenalnya sebagai Youzi. Dibandingkan dengan jeruk lainnya, jeruk besar yang banyak dibudidaya para petani asal lereng Gunung Muria Jawa Tengah ini sungguh berbeda. Karena rasanya manis dan tidak getir, banyak mengandung air dan empuk tanpa ampas di mulut dengan warna daging buah kemerah-merahan. Kulit jeruk setebal 2 cm sehingga gigitan lalat buah tak menembus daging buah.

Karena kelebihan itulah maka Jeruk Bali MaduTanpa Biji layaks ejajar dengan varietas unggul buah kebanggaan nasional lain.

Jeruk Nipis Jumbo Thailand juga memiliki keunggulan tersendiri. Bentuk dan warna daun jeruk serta buah sangat berbeda dengan jeruk nipis yang berbiji. Daunnya lebih bulat namun meruncing di bagian atas dengan tepian daun bergerigi lebih tajam.Warna daun dan buah lebih muda dan terang. Percabangannya sangat rapat dengan buah yang sangat lebat. Selain kaya vitamin dan mineral, Jeruk Nipis Jumbo Thailand non biji juga mengandung zat bioflanid, asam sitrat, dan minyak atsiri limonen.

Baca Juga: Mengenal Peluang Usaha Budidaya Ikan Patin

Prospek dan Persaingan. Menurut Sobir, Kepala PKBT (Pusat Kajian Buah Tropika) IPB Bogor, varian jeruk tanpa biji belum banyak dikenal masyarakat umum. Persepsi masyarakat sekarang justru menilai jeruk bukan dari keberadaan biji atau tidak, melainkan masih sebatas pada warna kulit jeruk itu sendiri. “Kalau menurut saya prospek jeruk tanpa biji masih sangat terbuka lebar.

Pasalnya jeruk-jeruk ini belum begitu banyak dikenal masyarakat. Pembudidayanya pun masih sedikit. ,Kebanyakan masyarakat membudidayakan jenis jeruk seperti Jeruk Keprok dan Jeruk Siam. Jadi peluang budidaya jeruk tanpa biji ini masih besar.

Pembudidaya Jeruk Nipis Jumbo Thailand asal Malang Jawa Timur masih terbuka dan sangat bagus ke depannya dengan persaingan belum ketat. Jumlah parĂ¡ pelaku usaha ini masih kurang dibandingkan besarnya permintaan bibit tanaman, terutama tanaman buah. Adapun strategi persaingan antara lain mengutamakan keaslian/kemurnian bibit, melakukan inovasi, dan kejujuran serta keuletan dalam mengambil peluang.

Pemasaran. Pasar utama bibit jeruk tanpa biji ini umumnya adalah kolektor buah dan penghobi. Harga eceran untuk bibit Jeruk Bali Madu beragam, mulai dari Rp 50 ribu-1,5 juta tergantung ukuran, media tanam dan pemesanan.

Sedangkan bibit Jeruk Nipis Jumbo dihargai Rp 40 ribu/batang hingga Rp 100 ribu/batang. Lain halnya dengan pasar utama. buah jeruk tanpa biji terutama pasar modern seperti supermarket, pasar swalayan, dan toko buah segar. Rata-rata kualitas buah Jeruk Bali Madu Tanpa Biji yang diminta supermarket adalah grade A dan B, dengan berat sekitar 2-4 kg dan ciri kulit buah mulus tanpa cacat serta daging buah yang merah dan manis.

Meski buah Jeruk Nipis Jumbo Thailand dan Jeruk Bali Madu tanpa biji lanis manis di supermarket dan pasar modern, mata rantai distribusi jeruk tak lepas dari supplier/tengkulak sebelum akhirnya ke supermarket Ada tiga alur pemasaran buah, yaitu Petani – langsung ke supermarket, umumnya dilakukan oleh petani besar. Petani – ke Pedagang Besar – ke Supermarket, Petani – ke pengepul kecil – ke Pedagang Besar — ke Supermarket.

Keuntungan di tingkat supplier dan supermarket biasanya sekitar 20-50%. Meski keuntungan di tingkat petani tidak sebesar yang dikantongi supplier, namun keuntungan petani tetap menggiurkan dan setiap tahun konsumsi Jeruk Bali Madu terus mengalami peningkatan.

Post a Comment for "(plagiat) Prospek Bisnis Usaha Budidaya Jeruk Tanpa Biji Sangat Menjanjikan"